Translate

Selasa, 28 Oktober 2014

HARI SUMPAH PEMUDA KE-86 DIPERINGATI DI TANA TORAJA



HARI SUMPAH PEMUDA KE-86 DIPERINGATI DI TANA TORAJA


MAKALE, Hari Sumpah Pemuda Ke-86 Tahun 2014 diperingati di Tana Toraja dalam suatu upacara  di lapangan SMAN 1 Makale dengan Pembina Upacara Bupati Tana Toraja Theofilus Allorerung. Pada kesempatan itu, Bupati membacakan sambutan seragam Mentri Pemuda dan Olah Raga RI dimana peringatan kali ini mengusung tema : Bangun Soliditas Pemuda Maju dan Berkelanjutan. Hal- hal yang menjadi penekanan dalam sambutan tersebut antara lain bahwa pemuda hendaknya dapat memainkan perannya secara optimal sebagai perekat persatuan bangsa dalam pembangunan nasional.
Hadir dalam upacara tersebut Kajari Makale, Waka Polres Tana Toraja, Kasdim 1414 Tana Toraja, Sekda Tana Toraja, para kepala SKPD, Ketua dan Pengurus KNPI Tana Toraja, organisasi pemuda, Pemuda Pancasila, Karang Taruna, mahasiswa UKI Toraja, STAKN, Stikes Lakipadada, serta sejumlah unsur pemuda lainnya. (tanatorajakab.go.id)

Jumat, 17 Oktober 2014

Toraja News Online: DPD KNPI Tator Gelar Muskab XII

Toraja News Online: DPD KNPI Tator Gelar Muskab XII: Alexander Patandean TNO-Makale, Tak terasa sudah, 3 tahun Alexander Patandean memimpin KNPI Tator sejak dirinya terpilih sebagai Ketua P...

Sabtu, 27 September 2014

Senin, 22 September 2014

"GERBONG MUTASI" Pemkab Tator Bergerak, Sejumlah Pejabat Was-Was

Makale -TNO, Sore ini desas-desus mutasi pejabat di jajaran Pemkab Tana Toraja akan dilaksanakan besok (23/9) sangat santer dibicarakan, hal ini sudah beberapa kali diwacanakan. Dari beberapa sumber membenarkan rencana Mutasi/Pengisian Jabatan Lowong dan pada umumnya merespon positif.

Mutasi di jajaran PNS menjadi hal yang biasa, tetapi tetap menjadikan sesuatu yang sakral, karena jabatan merupakan kepercayaan ataupun anugerah dari sang pemberi tugas (Bupati-red). Senada dengan itu, Ferryanto Belopadang, Ketua LSM LEKAT, mengungkapkan apresiasi yang positif terkait hal ini, diungkapkannya " Mutasi bagi jajaran Pemkab Tator, kami sangat respon positif dikarenakan banyaknya jabatan lowong selama ini dan juga Plt yang sudah terlalu lama. Intinya adalah mutasi/pergeseran jabatan sebagai pencerahan tugas dan kinerja aparat dan untuk memaksimalkan karier PNS yang akan mendapatkan jabatan baru dan penggantinya,tentunya". Saat di temui TNO di Markasnya, Ryan mengungkapkan beberapa harapannya termasuk penggunaan DUK ( Daftar Urutan dan Kepangkatan ) yang sesuai dengan aturan yang berlaku.

Sekedar diketahui, saat TNO berusaha menghubungi Ka BKPPD terkait rencana Mutasi besok, tidak menjawab telpon di nomor selulernya. Demikian juga dengan Bupati Tator, Theopilus Allorerung,SE belum jg menjawab saat dikonfirmasi via SMS. (BG)

Sabtu, 13 September 2014

MASYARAKAT TORAJA MENGHARAPKAN PENUNTASAN KASUS BANDARA DEMI PERCEPATAN PEMBANGUNAN BANDARA DI TANA TORAJA

Sosialisasi Pembangunan Bandara Buntu Kunik
Mengkendek-TNO, Setelah dicanangkan pembangunannya oleh Gubernur Sulawesi Selatan 3 tahun yang lalu, Pembangunan Bandara Buntu Kunik sebagai Bandara Baru di Kabupaten Tana Toraja terkesan lamban. Beberapa hal yang sangat dirasakan oleh masyarakat di daerah pariwisata ini adalah proses hukum terkait pembebasan lahan dan kasus dugaan korupsi pembebasan lahan yang masih bergulir.

Pemeriksaan Kasus Bandara Buntu Kunik
Harapan masyarakat Tana Toraja untuk menikmati layanan transportasi udara yang memadai, bahkan menurut informasi berskala internasional menjadi dambaan semua pihak, hanya saja mereka tidak menerima jikalau ada kesan pembodohan apalagi kalau dikorupsi, salah seorang pemerhati dan penggiat LSm di daerah ini mengungkapakan keprihatinannya terkait kasus yang membelit Tim 9 pembebasan Lahan Bandata Buntu Kunik di Mengkendek . Dikatakan Zeth Taruk tiku, " Kami sebnagai masyarakat sangat mengharapkan selesainya pembangunan Bandara, tetapi sepertinya pemerintah pusat juga tidak serius, bahkan dana yang diturunkan tidak maksimal untuk sekedar pekerjaan tanah. sampai sekarang baru sekitar 100 M yang turun, sementara dibutuhkan jauh lebih banyak utk pematangan tanah, ada apa?. Demikian salah seorang warga yang ditemui, saat ditanyakan tentang kasus terkait bandara, Zeth menyesalkan terjadinya hal itu, dikatakannya"Penetapan Kasus dan Tersangka sejak 2 tahun lalu dan belum ada Kepastian Hukum, sebaiknya pihak Penyidik lebih memaksimalkan Upaya penyidikan, atau sekalian menutup kasusnya jika memang sulit dibuktikan!" Hal ini memmang sering diungkapkan para penggiat dan pemerhati di Bumi Lakipadada ini, namun kenyataannya sudah sangat berlarut-larut dan menjadi preseden buruk bagi Pihak Polda yang sudah menahan 2 tersangka namun sampai saat ini belum ada kepastian hukumnya.
Data Penggugat Lahan

Kasus Perdata Sengketa 
Seandainya Kasus ini tidak tuntas juga, akan terkatung-katunglah status hukum kedua tersangka yang kita sudah ketahui bersama yakni Enos Karoma sebagai Ketua Tim 9 Pembebasan lahan sekaligus Sekda Tator dan Ruben Rombe Randa sebagai Camat Mengkendek kala itu sekaligus Plt.Di Lembang Rantedada. Akankah kasus ini berlanjut ke Meja Hijau atau ditelan waktu di Polda, yang katanya akan ada tersangka lain, atau Beranikah KPK mengambil alih kasus ini, kita nantikan saja?
Suasana Penerima Ganti Rugi
Sidang Perdata Pitu Lombok Pitu Tanete




Surat Pengaduan
Lokasi Pembangunan Bandara Buntu Kunik di Mapongka






Ilustrasi 2 tersangka ditahan
Ilustrasi Penahanan Tersangka 



Jumat, 05 September 2014

Dosen STT Jakarta Tolak Rencana Patung Yesus di Tana Toraja

Penulis: Martahan Lumban Gaol20:17 WIB | Jumat, 05 September 2014

Dosen STT Jakarta Tolak Rencana Patung Yesus di Tana Toraja

Patung Christ the Redeemer di Rio de Janeiro, Brasil, yang tingginya ingin dikalahkan oleh patung Yesus di Tana Toraja. (Foto:independent.co.uk)
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Dosen Sekolah Tinggi Teologia (STT) Jakarta, Pendeta Kadarmanto Hardjowasito menolak rencana pembangunan patung Yesus Kristus setinggi 40 meter di Bukit Burake, Makale, Tana Toraja, Sulawesi Selatan karena dapat berdampak negatif.
Penolakan tersebut disampaikan melalui sebuah surat terbuka yang dia kirim untuk Bupati Tana Toraja, Theopilus Allorerung, setelah mengetahui berita rencana pembangunan tersebut di situs kompas.com Sabtu (30/8).
“Perihal rencana Bupati Tana Toraja membangun Patung Yesus Kristus setinggi 40 meter di Bukit Burake, Makale, Tana Toraja, Sulawesi Selatan, saya sampaikan keprihatinan. Saya juga memohon dengan hormat agar rencana tersebut dibatalkan karena bisa berdampak negatif,” ucap Kadarmanto di surat terbuka yang diterima satuharapan.com, Kamis (5/9).
Kadarmanto menuturkan kesaksian Kristiani yang sejati harusnya tidak dibangun lewat simbol fisik yang megah dan mahal, tapi lewat sikap hidup orang Kristen yang benar dan menjadi berkat dan rahmat bagi sesama.
“Pembangunan tersebut bisa menjadi bahan cemoohan ketika perilaku kita bertentangan dengan ajaran Yesus,” ungkap sosok yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum Sinode Gereja Kristen Jawa (GKJ) itu.
Ia berpandangan pembangunan patung Yesus Kristus tersebut memiliki motivasi ekonomi, walaupun dibungkus sebagai wisata religi.
“Bukanlah alasan yang baik dan memuliakan Yesus,” kata dia.
Kadarmanto meyakini bahwa tugas utama seorang Kristen yang diberi kehormatan oleh rakyat dan negara untuk memimpin satu wilayah di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah membawa kesejahteraan pada rakyatnya, terutama bagi mereka yang paling miskin dan tertinggal tanpa membedakan ras, suku, agama, dan sebagainya.
“Anak-anak kurang gizi dan tidak mendapat pendidikan yang baik, keluarga miskin tanpa pekerjaan layak, dan petani kecil tanpa tanah, seharusnya menjadi prioritas pemerintah daerah saat ini, termasuk Kabupaten Tana Toraja. Saya percaya sumber daya dan dana yang ada sebaiknya digunakan untuk kesejahteraan rakyat yang membutuhkan,” jelas Kadarmanto.
Menurutnya, meskipun umat Kristen adalah agama mayoritas penduduk Tana Toraja, namun sewajarnya dana publik dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tidak digunakan hanya untuk satu kelompok agama saja.
“Bila dana ini dikumpulkan secara sukarela dari pribadi-pribadi dan tidak menggunakan dan publik, kami mohon Bapak Bupati tidak terlibat dalam penggalangan dana ini, karena akan menimbulkan benturan kepentingan jabatan,” tutup Dosen STT Jakarta itu.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
posting : satu harapan

Kamis, 17 Juli 2014

MUMMI DITEMUKAN WARGA MAREALI, SIAPA PEMILIKNYA?

Mummi yang ditemukan warga Mareali
Makale-TNO, Warga Dusun Mareali, Kelurahan Bungin, Kecamatan Makale Utara, Kabupaten Tana Toraja, digegerkan dengan penemuan sebuah mumi di pinggir jalan, hari ini pukul 06.00 WITA.

Informasi yang diperoleh, mumi tersebut ditemukan di pinggir jalan oleh warga yang hendak pergi ke sawah. Penemuan mumi tersebut langsung dilaporkan ke polisi. Setelah mendapat laporan, polisi kemudian datang ke lokasi dan langsung mengamankan mumi tersebut ke Mapolres Tana Toraja.

Dari hasil identifikasi Polres Tana Toraja, mumi tersebut berukuran panjang 37 centimeter. Saat ditemukan, mumi tersebut terbungkus kain dan anggota tubuhnya masih lengkap dan berambut panjang. Diperkirakan, mumi tersebut sudah berumur ratusan tahun.

"Iya benar, ada mumi yang ditemukan warga. Kami pun langsung mengamankan mumi itu ke Mapolres Tana Toraja," ujar Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Tana Toraja AKP Mathius Tappi, di Mapolres Tana Toraja, Kamis (17/7/2014).

Dia menyatakan, mumi yang ditemukan warga di Dusun Mareali, merupakan hasil curian. Kemungkinaan, saat pelaku membawa mumi hasil curiannya, hari sudah keburu pagi. Lantaran takut ketahuan warga, mumi itu kemudian diletakkan begitu saja di pinggir jalan hingga ditemukan oleh warga.

Penyelidikan polisi terhadap penemuan mumi itu mengarah pada sindikat penjualan benda-benda purbakala. Sebab, sudah ada beberapa kasus pencurian benda-benda purbakala terjadi di Toraja. Saat ini polisi masih menelusuri lokasi tempat di mana mumi tersebut dicuri.

"Dugaan sementara, mumi itu dicuri oleh orang yang ingin menjualnya ke penadah di daerah lain. Saat ini, kami masih telusuri asal mumi itu diambil," kata perwira pertama Polri itu.

Camat Makale Utara Erick Crystal Rante Allo menyatakan, pemerintah dan masyarakat Makale Utara hingga kini belum memastikan apakah mumi yang ditemukan warga itu hasil curian atau muncul secara tiba-tiba. Sebab, menurut kepercayaan sebagian masyarakat Toraja, mumi bisa bergerak sendiri pada malam hari.

Dirinya pun menyayangkan jika ada oknum yang mencuri mumi tersebut, karena itu adalah aset budaya Toraja. Namun hingga kini belum ada laporan masyarakat Makale Utara yang merasa kehilangan mumi.

"Kemungkinan asal mumi itu dari luar Kecamatan Makale Utara, karena tidak ada masyarakat kami yang merasa kehilangan. Kami belum memastikan, apakah mumi yang ditemukan itu adalah hasil curian," ujar Erick Crystal yang juga tokoh adat di Kabupaten Tana Toraja.

(san)

posting : SINDONEWS

Sabtu, 12 Juli 2014

Sopir Truk dan Warga Menimbun Akses Jalan Ke Bandara Pongtiku Yang Dibiarkan Rusak


Rantetayo-TNO, Setelah sekian lama dibiarkan rusak berlubang dan tergerus air, kepedulian pengguna jalan yang terdiri dari Sopir Turk dan warga menimbun lubang dengan sebagian materail yang mereka muat sehari-hari. Tindakan ini patut juga diacungi jempol, merupakan antisipasi terhadap kondisi yang selama ini membahayakan mereka sendiri sebagai pengguna jalan tersebut.
Beberapa hari yang lalu kami melintasi jalan ini, yang menghubunhgkan beberapa wilayah kecamatan dan terutama dari dan menuju Bandara Pongtiku. Beberapa orang warga mengeluh terhadap kondisi ini dan salah seorang yang menemui TNO mengungkapkan kekecewaannya terhadap pihak pemerintah yang lamban menanganinya. Dikatakan Malino, Tolong diberitakan, kami pengguna jalan sangat terganngu dengan kondisi ini, sangat beresiko bagi pengendara apalagi di musim penghujan, sudah ada 1 mobil terjungkal di sekitar yang yang rusak ( baca berita terkait sebelumnya ).(tim)



Sabtu, 05 Juli 2014

Empat Antisifasi Pelanggaran Yang terjadi di Masa tenang


MAKASSAR, FAJAR -- Memasuki hari tenang pemilihan presiden 2014. Badan pengawas pemilihan Umum (Bawaslu) sulsel menyebut ada empat pelanggaran yang sering terjadi di masa tenang. Hal ini dikemukan komisioner Bawaslu Sulsel, Azry Yusuf, di hotel Ramayana, kemarin 5 juli.

Mengantisifasi hal tersebut, pihak Bawaslu menghadirkan LSM, Ormas dan  unsur Rektor dari Perguruan Tinggi baik PTN dan PTS yg ada di Kota Makassar guna rapat bersama untuk mengantisifasii hal-hal yang terjadi di masa tenang.

Empat pelanggaran yang sering ditemui Bawaslu yakni, kampanye diluar jadwal, Politik uang, distribusi undangan tidak merata, penempatean TPS yang sulit dijangkau.

"Pelanggaran ini yang sering kami temukan atau di laporkan dalam menghadapi masa tenang, maka dari itu kenapa kita menyebut pelanggaran ini adalah suatu trending topik, untuk itulah kita hadirkan lapisan elemen masyarakat dan organisasi"ujarnya.

Salah seorang komisioner Bawaslu Fatmawati mengaku kehadiran ormas dan perwakilan perguruan tingi, untuk meminta langkah-langkah antisifasi dan ide-ide yang harus di persiapkan sembagai lembaga pengawas.

"Ini kami undang untuk mendengar saran-saran atau ide untuk mengantisifasi hal-hal yang kemungkinan terjadi menjelang pemilihan presiden atau dimasa tenang ini"tuturnya.

Ketua Bawaslu Sulsel, Laode Arumahi mengatakan, selain menghadirkan organisasi masyarakat dan perguruan tinggi ini, Pihaknya juga membekali staf Bawaslu Sulsel ditempat yang berbeda.

"Waktu yang bersamaan juga namun ditempat yang berbeda di hotel Arya duta Makassar, kami membekali pelatihan staf Bawaslu, guna dalam menerima laporan dari Panwaslu kabupaten atau temuan dari bawaslu sendiri"pungkasnya.(Mp10)

Selasa, 01 Juli 2014

Wakapolri: Apatis Polda Bisa Tangani Korupsi Pejabat



Wakapolri: Apatis Polda Bisa Tangani Korupsi PejabatMakassar (Antara) - Wakil Kepala Kepolisian RI Komisaris Jendral Pol Nanan Sukarna menyatakan apatis terhadap pejabat Polda Sulawesi Selatan bisa menangani sejumlah kasus pidana, baik umum maupun korupsi yang melibatkan pejabat daerah.
"Saya tidak terlalu mengikuti perkembangannya jadi tanyakan saja sama pejabat lainnya di Polda," ucapnya singkat saat ditemui di Hotel Imperial Aryaduta sambil berlalu dengan cepat meninggalkan wartawan," Rabu.
Meskipun menolak meladeni beberapa wartawan yang ingin mengonfirmasi terkait lambannya maupun ketidakseriusan Polda Sulsel menangani sejumlah perkara pidana umum dan korupsi yang melibatkan pejabat, dirinya tetap memberikan perhatian agar perkara-perkara yang ditangani bisa dituntaskan.
"Yang jelas perkara-perkara yang ditangani kepolisian itu menjadi atensi kita semua untuk dituntaskan," tegasnya.
Anti Corruption Committe (ACC) menegaskan jika Direktorat Reserse dan Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan tidak serius menangani tiga kasus korupsi besar yang melibatkan pejabat tinggi di tiga instansi berbeda.
"Harusnya semua aparat penegak hukum ini bersatu dan menyatukan komitmennya kepada satu tujuan yakni penindakan dan pemberantasan tindak pidana kriminal tanpa terkecuali perkara korupsi," tegas Direktur ACC Sulsel Abdul Muthalib.
Tiga kasus korupsi besar yang ditangani Ditreskrimsus Polda Sulselbar yakni, dugaan penggelembungan anggaran (mark up) kontrak sewa mobil dinas (mobdin) di lingkup PT PLN UIP Ring dengan tersangka General Manajer (GM) Suaib Sakaria.
Dalam kasus ini diduga terjadi penggelembungan anggaran (mark up) kontrak sewa mobdin di instansi
yang dipimpinnya itu untuk pengadaan pada 2012 dengan nilai anggaran mencapai Rp3,7 miliar.
Ditreskrimsus juga menangani kasus dugaan tindak pidana korupsi dana ganti rugi pembebasan lahan Bandara Bunti Kuni, di Kecamatan Mengkendek, Kabupaten Tana Toraja, senilai Rp9 miliar dengan tersangka Sekretaris Daerah Enos Karoma dan Camat Mangkendek Ruben Rombe Randa.
Untuk perkara korupsi ketiga masih ada dugaan kasus korupsi yang dilakukan oleh anak mantan Bupati Bone, Irsan Idris Galigo, yakni terkait proyek perbaikan lahan dan jaringan irigasi Bone (PLJIB) 2007 dengan nilai pagu Rp4,6 miliar.
Selain itu, masih ada kasus penganiayaan yang dilakukan oleh Bupati Wajo Andi Burhanuddin Unru terhadap lima orang warganya yang saat itu diduga terkait dengan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sulsel pada Januari lalu.
"Aparat penegak hukum jangan hanya tajam ke bawah tetapi tumpul ke atas. Jika menangani kasus
yang dilakukan oleh orang-orang yang bukan pejabat serta nilai kerugiannya kecil, pasti kasusnya cepat
diselesaikan. Tetapi jika berhadapan dengan oknum pejabat korup, mereka semua kemasukan angin dan mencari-cari alasan sehingga kasusnya mengendap dan lama-kelamaan di SP3 (surat pemberitahuan
penghentian penyidikan)," katanya.
Menurut mantan Direktur Lembaga Bantuan Hukum Makassar (LBH) ini, sejak dahulu, aparat penegak hukum hanya mencari simpati dengan menungkap sejumlah kasus kecil dan mengesampingkan sejumlah kasus-kasus yang melibatkan banyak pejabat.
Karena itu, dirinya menantang kepada penyidik kepolisian yang menangani sejumlah kasus korupsi tersebut agar segera dituntaskan. Terlebih lagi Kejaksaan Tinggi Sulselbar sudah mengembalikan berkas perkara korupsi itu karena dinilai belum lengkap.
"Ada apa ini, disaat aparat penegak hukum yang satu serius ingin menuntaskannya, aparat hukum lainnya yang kemasukan angin. Cobalah serius menangani kasus ini, karena yang dikorupsi uang rakyat. Rakyat butuh ketegasan dari penegak hukum, maka bersatulah melawan segala bentuk korupsi, apapun korupsinya dan siapapun pelakunya harus di hukum atas perbuatannya," tegas Abdul Muthalib.
Kepala Seksi Penerangan Hukum (Penkum) Kejati Sulsel Nur Alim Rachim menyebutkan, sejumlah berkas perkara korupsi yang ditangani kepolisian sudah ditelaah oleh tim jaksa pidana khusus dan beberapa berkas itu dikembalikan ke penyidik Polda Sulsel.
"Setelah lebih dari tiga bulan, berkasnya belum ada satu pun yang dilimpahkan ke kejaksaan. Penyidik saat mengembalikan ke kepolisian sudah menyertakan beberapa petunjuk yang harus dilengkapi, tetapi hingga saat ini belum ada yang dilimpahkan," katanya.
Kabid Humas Polda Sulselbar Kombes Pol Endi Sutendi yang dikonfirmasi mengaku jika beberapa perkara korupsi yang ditangani itu masih sedang berlangsung dan tidak ada rencana dari penyidik kepolisian untuk melakukan penghentian kasus atau SP3.
"Kami masih merampungkan dan melengkapi semua petunjuk jaksa penuntut umum (JPU). Kami serius menanganinya ," tegas mantan Wakapolrestabes Makassar itu.(tp)

posting : ANTARA

Jumat, 20 Juni 2014

Jalan Menuju Bandara Pongtiku Dibiarkan Rusak Berat, 1 Mobil Terjun Ke Jurang

Rantetayo-TNO, Bandara Rantetayo sebagai satu-satunya akses udara menuju Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara, namun berbagai infrastruktur sudah sangat tidak memadai lagi. Layaknya jalan menuju dan dari bandara merupakan jalur strategis, namun tidak bagi Pemerintah Kabupaten Tana Toraja. Akses jalan yang menghubungkan kecamatan Makale dan Rantetayo, Rembon dan ke Toraja Utara ini sudah sekian lama dibiarkan terbengkalai, bahkan diperparah lagi dengan dilaluinya Kendaraan Truk yang muatannya melebihi kapasitas. 



Kondisi jalan yang rusak, dijalur strategis menambah ketidak-percayaan masyarakat terhadap pemimpinnya, salah seorang tokoh masyarakat setempat yang sangat peduli dengan kondisi ini sangat menyayangkan lambannya penanganan. dikatakan Daud, jalan ini sudah rusak berat, ini jalur strategis, semua pejabat yang menggunakan jasa transportasi udara akan memaluinya, sangat disayangkan, seharusnya ini jadi prioritas karena konsekwesni daerah kita menjadi tujuan wisata andalan di Sulawesi Selatan". 


Melihat kondisdi ini, sangatlah tidak wajar kalau Pemkab Tana Toraja selalu mengatasnamakan Pariwisata, sementara infrastruktur strategisnya dibiarkan terbengkalai. Dan saat ini Bandara Baru yang ditunggu-tunggu masih terhambat proses pembangunannya karena anggarannya belum turun, dan lokasi masih bermasalah, bahkan Sekda Tator dan Mantan camat Mengkendek yang sekarang menjabat Kepala BPMPL masih tersangkut kasus Bandara, ini sungguh mencoreng wajah pariwisata yang kita promosikan selama ini.

Mobil Terjun Ke Jurang
mobil amgkutan terjun ke jurang -dok.TNO

Rusaknya jalan yang menuju dan dari Bandara Pongtiku di Kecamatan Rantetayo, sangat membahayakan pengendara, seperti yang terjadi siang tadi. Sebuah mobil angkutan sejenis Bus terjun ke jurang karena menghindari jalan yang rusak. Dari hasil pantauan TNO di sekitar lokasi, masyarakat sangat kesal dengan Pemerintah utamanya Dinas PU yang tidak segera membenahi jalan ini, sementara Anggaran pekerjalan jalan tahun 2013 malah batal dilaksanakan karena alasan waktu yang tidak cukup, ada apa? Inilah yang harus diusut Legislator di daerah ini, karena ada anggaran yang sudah ditetapkan malah batal dilaksanakan tahun 2013. 

Selasa, 17 Juni 2014

KANTOR INSPEKTORAT TATOR DIBOBOL MALING

Makale-TNO, Maling kembali beraksi di Tana Toraja, setelah beberapa waktu yang lalu terjadi di Rantepao. Sasaran maling kali ini tidak tanggung-tanggung, Kantor Inspektorat Kabupaten Tana Toraja, yang tidak dijaga Satpam. Kantor yang lengang dan cuaca yang mendukung tadi malam (16/6),  mempertegas langkah sang maling membongkar pintu dan jendela bahkan teralis gedung baru di kantor ini. dari keterangan beberapa orang staf, diinfokan 4 buah laptop raib dibawa maling dan uang 12,5 juta rupiah ikut dibawa kabur. 
Grendel jendela yang dirusak-dok.TNO


Kunci pintu yang dicongkel-dok. TNO
Kerugian ditaksir puluhan juta rupiah, dari keterangan salah seorang pegawai di kantor ini, laptop yang hilang itu berjumlah 4 buah, dan belum diberi tanda sebagai bukti inventaris barang milik pemerintah. Dikatakan, Yohanis " kita biasanya kesana-kemari memeriksa barang inventaris, tetapi kanapa justru di kantor kita barang (laptop-red) tidak di beri tanda". Lanjut menurutnya, seandainya barang itu diberi tanda lebih mudah melacaknya, dan ini pelajaran ke depan.

Saat TNO mendatangi TKP, masih terlihat anggota Polres Tator di sekitar lokasi, kasus Penbobolan ini sudah ditangani Polres Tator. (fer)

Selasa, 03 Juni 2014

DEKLARASI TIM PEMENANGAN PRABOWO-HATTA KABUPATEN TANA TORAJA, AMPING : JANGAN ADA DUSTA DIANTARA KITA

Makale-TNO, Setelah ditetapkan melalui pengundian nomor urut pasangan calon Presiden pada Ahad,1 Juni 2014, dukungan terhadap pasangan Prabowo - Hatta terus berdatangan. Di Kabupaten  Tana Toraja misalnya, Selasa 3 Juni 2014 dilaksanakan Deklarasi Pasangan Prabowo-Hatta dilaksanakan dengan sangat meriah. Rencana Deklarasi yang semula di Panggung SBY, akhirnya dipindahkan ke Sekretarait DPD 2 Partai Golkar Tana Toraja, akibat dari Pembongkaran lantai, dinding dan tangga panggung oleh oknum aparat Pemkab Tator.

Deklarasi yang dilaksanakan pada Selasa,dihadiri Ketua DPD Gerindra Provinsi Sul-Sel, Latinro Latunrung, Korwil 10 Pemenangan Ferdy Mangasi Andilolo, dan Ketua Tim Pemenangan Kabupaten Tana Toraja, JA Situru' SH. Dalam sambutannya, Amping yg pernah menjabat sebagai Bupati 2 periode ini, mengungkapkan jangan ada dusta diantara kita, dan disambut sorak-sorai dari para ratusan hadirin yang mengikuti kegiatan tersebut.


Kehadiran Wakil Bupati Tana Toraja, Adelheid Sosang menyemarakkan suasana, karena Bupati yang diundang tidak hadir. Dalam sambutannya, Latinro mengungkapkan sekelumit kehidupan Prabowo yang selama ini menjadi kontroversi kalangan tertentu. Lanjut Latinro, semua partai pendukung tidak boleh lagi berbicara partai masing-masing, tetapi semua sudah menjadi satu tim, diungkapkannya" Semua partai pendukung pasangan Prabowo-Hatta harus menyatukan tekad memenangkan pasangan Prabowo-Hattamenang di Pilpres 2014". Sambil meneriakkan yel-yel Prabowo....Menang!!!

Beberapa kalangan dan pengurus berharap kehadiran caleg terpilih Yariana Somalinggi,yang juga istri Bupati Tana Toraja, Theopilus Allorerung,SE, tetapi dari informasi yang dihimpun, Yariana berada di luar daerah.(fer)

Senin, 02 Juni 2014

Tim Pemenangan Prabowo-Hatta Tator Kecewa, Terkait Pembongkaran Panggung Tempat Deklarasi


gambar 1
gambar 2
Makale-TNO,Sehari menjelang  Deklarasi Tim Pemenangan Prabowo-Hatta di Kabupaten Tana Toraja, Panggung tempat rencana Deklarasi dibongkar oknum Pemkab Tator. Tim Pemenangan Prabowo-Hatta yang ditemui di Makale mengungkapkan kekesalannya terkait pembongkaran panggung secara mendadak, sementara undangan sudah diedarkan dan izin sudah dibuatkan. Deklarasi yg sedianya akan dilaksanakan pada Selasa,3 Juni 2014 pukul 10.00 wita, dan sejak kemarin (1/6) undangan sdh diedarkan, bahkan Bupati Tana Toraja,Theopilus Allorerung,SE diundang sebagai Ketua Kosgoro, undangan di tandatangani Ketua Tim JA Situru',SH, namun tadi siang (2/6) sekitar pkl 11.00 wita, panggung yg dulunya dipakai menyambut RI1  beberapa bulan yang lalu dibongkar tanpa pemberitahuan dan alasan yang jelas. Lantai dan tangga serta dindingnya dibongkar oleh oknum aparat Pemkab Tator, ini sangat merepotkan Tim Prabowo-Hatta.  Kegiatan ini akhirnya dipindahkan ke sekretariat DPD II Partai Golkar Tana Toraja. Beberapa orang Tim yg menyaksikan pemindahan ini sangat menyesalkan kejadian ini. Sampai malam tadi Tim masih bekerja keras menata tempat Deklarasi Tim Prabowo-Hatta. Terdengar dari balik telepon seluler, beberapa orang pengurus partai pendukung melaporkan ke Pimpinan Partainya masing-masing. (fer)

ket gbr: (1) lokasi panggung yg sdh dibongkar lantai,dinding dan tangga, (2) tampak para Tim Prabowo-Hatta memasang baliho di Sekretariat DPD II Parati Golkar,disaksikan Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta Untuk tana Toraja, JA Situru',SH dan Wakil Bupati Tana Toraja Adelheid Sosang, serta Ketua DPD II Partai Golkar, Welem Sambolangi,SE

Kamis, 15 Mei 2014

Tersangka Politik Uang di Toraja Akhirnya Diperiksa Polisi

TANA TORAJA, TNO– Setelah 17 hari sejak pihak kepolisian melakukan penggilan pertama pada tanggal 28 april lalu, akhirnya tersangka kasus dugaan money politik “KL” memenuhi panggilan polisi. Tersangka diperiksa selama 1,5 jam mulai pukul 06:00 sampai 07:30 wita.


Foto : Mapolres Tator   dok.polres tator
“Setibanya dari Makassar tersangka didampingi pengacaranya langsung menuju Polres untuk diperiksa,” ujar Kanit Reskrim Polres Tana Toraja, Aiptu Marthen Manan saat ditemui Rabu (14/5/14). Menurut Marthen Manan ada 20 materi pertanyaan yang diajukan kepada tersangka.

Menurut keterangan dari tersangka kasus dugaan money politik, bahwa dirinya sudah berada di Jayapura, Papua saat panggilan pertama dikeluarkan oleh pihak kepolisian. Sehingga setiba dari Papua, dirinya bersama pengacaranya langsung menuju ke Tana Toraja.

Pemeriksaan tersangka tersebut telah melengkapi berkas yang akan diserahkan kepihak kejaksaan.

“Setelah tersangka kasus dugaan money politik di BAP (Berita Acara Pemeriksaan) maka berkas tersebut telah lengkap dan selanjutnya akan diserahkan ke Jaksa Penuntut Umum (JPU). Sebenarnya berkas kasus pidana politik itu sudah beberapa kali diserahkan kepihak kejaksaan namun selalu dikembalikan karena BAP tersangka belum ada,” jelas Marthen.

posting: RAKYATSULSEL.COM 

Kamis, 17 April 2014

Bila Betul, Pelanggaran Pileg di Parodo Paling Berat


TNO-Torut- Pelangggaran pileg yang ditengarai terjadi di Parodo, kecamatan Baruppu’, Toraja Utara, termasuk pelanggaran terberat yakni adanya upaya yang mengarahkan masyarakat memilih caleg tertentu di wilayah tersebut. Pimpinan Divisi Hukum dan Penindakan Panwas Toraja Utara (Torut), Aser Naning, S.Th, mengatakan santer kabarnya pelanggaran di wilayah itu masih simpang siur. Panwas Torut mengklarifikasi apa yang sebenarnya terjadi disana.
“Ditemukan alat bukti, ada berita acara yang ditulis tangan isinya tokoh masyarakat untuk memilih caleg tertentu. Diindikasi ada petugas KPPS yang bermain, nama petugas itu ada dalam berita acara. Sepertinya mengarahkan warga satu kampung untuk memilih caleg tertentu,” ungkap Aser Naning Selasa (15/4/2014).
Untuk itu pihaknya juga telah bekerjasama dengan pihak kepolisian guna menuntaskan hal ini. Selain  telah berkordinasi dengan KPU Torut, ucap Aser Naning.
Sebelumnya Koalisi Masyarakat Untuk Pemilu Bersih (KMUPB) di Toraja Utara, sudah berkoar koar mengenai adanya indikasi pelanggaran tersebut. melalui juru bicaranya Brikken Linde Bonting, yang mengatakan dari info yang didapatkan teman teman relawan dilapangan, di Parodo penyelenggara Pileg hanya memberikan 2 lembar kertas suara DPRD dan DPD.
“Itu terjadi di lembang Parodo Kecamatan Baruppu’. Ironisnya untuk DPRD Provinsi dan DPR RI dicoblos bukan oleh pemilih,” kami menengarai kuat ada pihak yang bermain karena pesanan khusus oleh Caleg tertentu, ini tak boleh dibiarkan, “ ujar Brikken Senin (14/4/2014).
Tak hanya indikasi adanya kongkalikong caleg tertentu dengan oknum penyelenggara tersebut. Panwas Torut juga menemukan surat suara C1 yang diralat datanya menggunakan tipe x. Pelanggaran pileg terjadi di lima wilayah lingkup Toraja Utara yakni Tondon, Nanggala, Sa’dan, Balusu dan Baruppu’.

posting : Kabar-Toraja.Com
Ditulis oleh Editor: KTC02/Reporter: So' Jef on Rabu, 16 April 2014 22:53     

Rabu, 16 April 2014

Ini 5 Wilayah Pelanggaran Pileg di Toraja Utara

TNO-Torut- Usai pemilihan umum legislatif DPR, DPRD Propinsi, DPRD Kabupaten kota dan DPD tak luput dari pelanggaran-pelanggaran yang terjadi.
Begitupun dengan di Toraja Utara. Pelanggaran terjadi di lima wilayah yang ditemukan Panwas . Ke lima kecamatan tersebut diantaranya Tondon, Nanggala, Sa’dan Balusu dan Baruppu’. Pelanggaran yang ada berupa penggelembungan suara dan ditengarai adanya upaya memilih caleg tertentu.
Pimpinan Divisi Hukum dan Penindakan Panwas Toraja Utara (Torut), Aser Naning, S.Th, mengatakan dari ke lima daerah tersebut sebanyak 10 kasus pelanggaran pemilu. “Sekitar sepuluh pelanggaran baru tujuh sudah diklarifikasi sisanya sementara diproses,” ujar Aser Naning (15/4/20140.
Dikatakan pelanggaran yang terjadi di wilayah Tondon kini sedang ditangani, Panwas telah merekomendasikan ke KPU Torut untuk ditindaklanjuti. Sedangkan yang terjadi di Nanggala TPS yang diklarifikasi ada sisa surat suara yang dibagi lalu dicoblos. Diindikasi ada kesalahan prosedur juga direkomendasikan penghitungan ulang, sebab barang bukti telah masuk di kotak suara. “Siang tadi sudah dilakukan,” terang Aser Naning.
Dalam komentar lainnya Aser Naning menambahkan, sementara hasil pencoblosan di Sadan sudah dilakukan penghitungan ulang di KPU, namun masih perlu dicari barang bukti baru
“Pelanggaran yang terjadi di Baruppu itu masih perlu diklarifikasi lagi datanya, walau memang santer kabar tersiar ditengarai ada upaya mencoblos satu caleg saja atau hanya memilih caleg tertentu,” jelas Aser Naning. Aser Naning menambahkan pihaknya telah berkordinasi dengan aparat kepolisian guna membantu masalah yang ada bisa teratasi.
Guna mendapatkan penjelasan lebih lengkap Ketua Panwas Torut Berthy Matasik dihubungi. Begitupun dengan Ketua KPU Torut, Merry Parura, namun hingga berita ini diturunkan balasan komentar yang ditunggu belum ada. Padahal keinginan untuk mengkonfirmasi hal tersebut sudah disampaikan melalui pesan singkat (SMS), yang jelas terkirim.
Sebelumnya Koalisi Masyarakat Untuk Pemilu Bersih (KMUPB) Toraja Utara, melalui juru bicaranya Brikken Linde Bonting menuturkan, relawan yang berada dilapangan menemukan pemilih hanya diberikan 2 lembar kertas suara yakni hanya untuk DPRD dan DPD.

“Itu terjadi di lembang Parodo Kecamatan Baruppu’. Ironisnya untuk DPRD Provinsi dan DPR RI dicoblos bukan oleh pemilih,” kami menengarai kuat ada pihak yang bermain karena pesanan khusus oleh Caleg tertentu, ini tak boleh dibiarkan, “ ujar Brikken Senin (14/4/2014).

posting : Kabar-Toraja.Com
Ditulis oleh Editor: KTC02/Reporter: So' Jef on Selasa, 15 April 2014 21:30   

Minggu, 06 April 2014

BARU DIGUYUR HUJAN BEBERAPA JAM, KOTA MAKALE TERENDAM

Makale-TNO, Derasnya hujan dan yang mengguyur Bumi Lakipadada sejak siang tadi mengakibatkan sejumlah jalan tergenang air, diperparah selokan yang tersumbat dan tertutup beton pembangunan baru. Seprti yang terlihat dibeberapa tempat malam imi. Sebut saja, Areal Plaza Makale sekitar kolam, air yang menggenangi jalan menyulitkan para pengendara, penjual kaki lima yang biasanya menjual di areal panggung kota makale tidak ada yang berjualan. Air juga menggenangi jalan sekitar Kantor Pengadilan makale, luapan banjir bahkan terlihat jelas dari samping BRI di Pantan. Beberapa kantor tergenang, rumah-rumah penduduk juga ikut tergenang, dan beberapa keluarga sempat kluar dari rumah mereka menyelamatkan barang-barangnya berikut ternak babi yang juga terendam banjir.

Kondisi ini memang terkadang tidak diantisipasi Pemerintah dan utamanya masyarakat, ada yang membangun dan menutupi jalan, bahkan mempersempit sungai dan lainnya membangun menutup selokan utama, inilah akibatnya! Baru diguyur hujan siang tadi sudah banjir.

Tidak jauh berbeda yang dialami Rumah Sakit Umum Daerah Lakipadada, air menerobs dan membobol tanggul yang ada, bahkan air masuk menjenguk para pasien dan penjaga yang sempat kepanikan, beberapa orang berlarian menyelamatkan barang-barang elektronik, menguras air banjir dan terlihat para perawat dan staf rumah sakit dibuat panik dan " olahraga malam". Beruntung kesigapan pengelola RSUD Lakipadada dipimpin Dirutnya dr. Rudhyanto Andilolo dengan bekerja keras membersihkan luapan air yang datang. "Kami sudah menanganinya dan banjir ini karena bobolnya talud, kami juga sudah meredakan keluhan para pasien dan penjaga" diungkapkan dr. Rudy lewat media sosial. (r1an)

(semua foto: dok. dr.Rudhy AL)

Sabtu, 05 April 2014

LSM LEKAT : SUKSESKAN PILEG 9 APRIL, GUNAKAN HAK SUARA ANDA

Makale-TNO, Pemilihan Legislatif tinggal menghitung jari, tanggal 9 April adalah momentum bersejarah bagi masyarakat Indonesia, khusnya di Kabupaten tana Toraja dan Toraja Utara. Banyak sudah yang dilalui, mulai dari penentuan Daftar Pemilih Sementara (DPS), Daftar Calon Sementara (DCS), kemudian pemutahiran data Pemilih dan penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT). Diteruskan ke tahapan penetapan Daftar Calon Tetap (DCT), dan masih ada lagi tahapan perbaikan data pemilih.

Ketua LSM LEKAT
Tahapan tersebut banyak memakan waktu, biaya dan pemikiran dari para Penyelenggara Pemilu, Peserta Pemilu dan masyarakat yang kesemuanya menghabiskan anggaran yang tidak sedikit. Tujuan utamanya adalah rakyat Indonesia bisa menentukan pilihannya untuk memilih wakil-wakilnya di Lembaga Legislatif. Kesuksesan penyelenggaraan adalah pada tanggal 9 April nanti masyarakt berbondong-bondong menuju TPS masing-masing dan menggunakan hak suaranya. Memang, masih ada saja yang apriori terhadap Pemilu, dengan tidak menggunakan hak pilihnya alias GOLPUT, tetapi saat ini Golput tidak populer lagi sebagai suatu kekuatan pernyataan dan sikap politik. Pasalnya, dalam UU Pemilu, yang dihitung adalah suara sah dari jumlah pemilih, golput tidak punya kekuatan lagi disini!

Terkait pelaksanaan Pileg 2014 yang akan dilaksanakan pada 9 April mendatang, Ketua LSM LEKAT, Ferryanto Belopadang yang ditemui TNO beberapa saat yang lalu, mengungkapkan pemahamannya terhadap pelaksanaan momentum ini, diungkpakannya " Pileg tahun ini bagi saya adalah sarana pengungkapan niat,minat dan sikap politik saya". Saat ditanya mengenai kekuatan Partai-partai yang bertarung di Tana Toraja dan Toraja Utara, dengan gamblang diungkapkannya bahwa semua partai ingin tampil sebagai "Pemenang" dengan meraih suara yang menghasilkan kursi terbanyak menuju pimpinan DPRD, lanjut Ryan,"Para elit Parpol beserta calegnya dan calon anggota DPD sudah melaksanakan sosialisasi dan kampanye yang cukup melelahkan, hasilnya kita tunggu 9/4 nanti. Siapa yang terbanyak mendapatkan kepercayaan itulah pemenangnya, terkadang di dua kabupaten ini menjadi parameter politik di Sul-Sel. Hal ini wajar karena kecenderungan berpolitik masyarakat Toraja sangat tinggi dan didukung kecerdasan dalam memilih. Apapun itu hasil harus diterima karena itulah pilihan rakyat, walupun terkadang masih dibayangi kekuasaan dan keserakahan?"kuncinya.

Dan yang paling utamanya Pileg 2014 pada tanggal 9 April nanti, cipatakanlah situasi yang kondusif karena ini adalah pesta demokrasi yang harus dihargai oleh semua kita dalam bingkai NKRI. (tim)


Sabtu, 29 Maret 2014

JOHN RENDE MANGONTAN DIPIKUL RATUSAN PENDUKUNG MENUJU PANGGUNG KAMPANYE

Caleg DPR RI Dari Partai Nasdem, John Rende Mangontan sedang dipikul. (Jubi/Frans L Kobun)
Merauke, 28/3 (Jubi) – Lautan manusia di Lapangan Jawa, Merauke, Papua dari pendukung Partai Nasional Demokrat (Nasdem) dengan slogan kentalnya yakni restorasi dan atau perubahan, kembali menggetarkan Kabupaten Merauke. Ribuan massa tumpah ruah ke lapangan untuk menghadiri kampanye partai tersebut. Panasnya terik matahari tidak dihiraukan.
Satu dari sekian banyak calon legislatif (Caleg) Partai Nasdem yang mempunyai massa dan pendukung hingga mencapai ratusan orang adalah Ir. John Rende Mangontan. Caleg DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) dengan Nomor Urut 6 itu, tidak tanggung-tanggung dipikul ratusan massa pendukung di pinggiran Lapangan Jawa, hingga sampai di atas panggung kampanye.
Pantauan tabloidjubi.com, Jumat (28/3), sebelum bergerak ke Lapangan Jawa, puluhan kendaraan roda dua, empat dan enam yang penuh sesak dengan massa pendukung, berkumpul terlebih dahulu di seputaran Lapangan Mini Maro.
Dari situ, konvoi kendaraan dilakukan dengan membawa bendera partai bersama spanduk dan atribut lain bergambar nama John Rende Mangontan serta beberapa caleg lain dari Kabupaten Merauke seperti Johan Frederik Paulus, SE (Caleg Dapil I dengan nomor urut 4), Benselina Retraubun, SE (Dapil I nomor 6), Juli Omri Butarbutar,  A.Md (Dapil 1-Nomor 10),Nataniel Palittin, ST (Dapil II-Nomor 3), Agus Adile (Dapil 3-Nomor I), Gugi Mutasiono (Dapil 3-Nomor 6) serta Drs. Robert Kambun (DPR Provinsi Papua, Nomor 4) menuju ke Lapangan Jawa.
Setelah turun dari kendaraan, ratusan massa mengiringi John Rende Mangontan bersama caleg lain menuju ke panggung kampanye. Bahkan, sebagian dari pendukung memikul John ke panggung sebagai suatu bentuk dukungan terhadap dirinya untuk melenggang menuju Senayan.
Kepada tabloidjubi.com, John Rende Mangontan mengungkapkan, dirinya mengucap syukur kepada Tuhan Yesus, karena atas campur tangan-NYA, sehingga memberikan kesempatan kepada dirinya sehingga bisa maju menjadi Caleg dari Partai Nasdem untuk  DPR RI.
Ya, hari ini, semua orang bisa melihat dan menyaksikan secara langsung bagaimana ‘tumpahnya’ masyarakat untuk menghadiri kampanye dimaksud,” katanya.
John mengaku, dirinya tidak pernah menduga jika massa yang menghantarnya hingga ke Lapangan Jawa,  sangat banyak jumlahnya.
Dalam pikiran saya jika masyarakat yang datang mungkin sedikit. Ternyata dugaan meleset. Kenapa masyarakat banyak menghantar dan ikut dalam kampanye, karena mereka semakin pintar dalam melihat figur yang akan dipilih pada tanggal 9 April 2014 mendatang,” tandas dia.
Selain itu, lanjut John, masyarakat telah melihat apa yang sudah dilakukan dalam kehidupan berorganisasi maupun pelayanan sosial selama ini, ketika dirinya masuk di tanah Papua.
Berikanlah kesempatan  dan dukungan kepada saya untuk bisa sampai ke senayan. Olehnya, coblos nama saya di Partai Nasdem dengan nomor urut enam,” pintanya.
Dia mengaku tetap akan memberikan perhatian besar terhadap perjuangan pemekaran Provinsi Papua Selatan (PPS). Karena dengan pemekaran daerah dimaksud, otomatis kesejahteraan masyarakat serta pembangunan di Selatan Papua, akan mengalami kemajuan dari waktu ke waktu.
Jika nanti terpilih dan berhasil duduk di senayan, John mengatakan ada beberapa poin yang menjadi prioritas yakni masalah infrastruktur di Papua.
Saya bergerak dalam bidang infrastruktur selama kurang lebih 20 tahun dan dari latar belakang sarjana teknik. Sehingga sangat mengetahui dan memahami kondisi yang ada di semua daerah di Papua seperti jalan, jembatan maupun bandara yang harus diperbaiki,” tandasnya.
Selain itu, kata dia, persoalan tentang pendidikan. Bahwa kekayaan alam di Tanah Papua sangat berlimpah, namun terkesan lebih banyak digarap para pendatang dari luar. Dengan demikian, masyarakat asli Papua tidak mengalami kemajuan dan kesejahteraan.
Ini adalah suatu persoalan yang harus segera ditangani dan masyarakat Papua harus menjadi utama dan prioritas diberi perhatian,” tegasnya.
Berikutnya, demikian John, bidang kesehatan. Pelayanan kesehatan di daerah pedalaman, masih jauh dari harapan. Selain itu, sarana maupun fasilitas pendukung yang masih kurang dan perlu dibenahi.
Bagi saya, bukan bangunan yang diperhatikan, tetapi fasilitas di dalam perlu dilengkapi. Sehingga para petugas medis dapat memberikan pelayanan kesehatan lebih baik lagi,” katanya.
Di samping itu, peningkatan kompetensi tenaga kesehatan, diperhatikan. Termasuk juga kesejahteraan mereka. Sehingga bisa betah tinggal di tempat tugas untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang lebih baik lagi.
Sementara Caleg DPR RI lain dari Partai Nasdem, Dr. Barnabas Suebu dalam kampanyenya mengungkapkan, dirinya akan berbuat sesuatu kebaikan bagi rakyat paling kecil.
Saya ingin katakan bahwa kalian tidak boleh miskin. Karena sebenarnya kamu kaya, namun miskin di atas kekayaan sendiri. Sekali lagi, tidak boleh terjadi dan tak boleh patah semangat, putus asa serta tak menangisi diri sendiri,” pintanya.
Dia atas panggung ini, demikian Suebu, satu-satunya partai baru di Bumi Indonesia yakni Nasdem yang akan memberikan perubahan besar.
Kami akan bekerja untuk membebaskan kamu semua dari kemiskinan yang sampai sekarang belum diselesaikan,” tegas Suebu.
Ditambahkan, Program Respek adalah jalan terbaik bagi seluruh rakyat di Tanah Papua agar keluar dari kemiskinan. Sedikit demi sedikit, masyarakat di kampung-kampung sudah merasakan dampak dari program dimaksud. “Kita juga harus bekerja dan dapat menghasilkan sesuatu untuk masa depan keluarga lebih baik,” katanya. (Jubi/Frans L Kobun)